Saturday, March 1, 2014

Bursa Terbesar Bitcoin Tutup, Jepang dan AS "Gerah"

Penulis: Aditya Panji | Jumat, 28 Februari 2014
Reuters
Penanda pada jendela mempromosikan mesin ATM Bitcoin
KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan Jepang, Jiro Aichi mengatakan, harus ada kerja sama internasional yang mengatur soal mata uang virtual Bitcoin untuk menghindari masalah di masa depan.

Nilai Bitcoin Anjlok ke Level Terendah

Penulis: Aditya Panji | Selasa, 11 Februari 2014

Reuters
Penanda pada jendela mempromosikan mesin ATM Bitcoin
KOMPAS.com - Harga mata uang digital Bitcoin merosot ke level terendah dalam hampir dua bulan terakhir, Senin (10/2/2014), setelah bursa Mt. Gox merilis pengumuman sedang menangguhkan penarikan Bitcoin mulai Jumat, sampai batas waktu yang belum ditentukan. 

Sikap Resmi Bank Indonesia soal Bitcoin

Penulis: Oik Yusuf | Jumat, 7 Februari 2014
Reuters
Ilustrasi
KOMPAS.com - Bank Indonesia kembali mengeluarkan pernyataan soal legalitas penggunaan mata uang virtual Bitcoin di Tanah Air.

Dituduh Cuci Uang, CEO Bursa Bitcoin Ditahan

Penulis: Oik Yusuf | Rabu, 29 Januari 2014

BitInstant
CEO BitInstant Charlie Shrem

KOMPAS.com - Charlie Shrem adalah tokoh muda yang sedang naik daun berkat mata uang virtual bitcoin. Pria yang telah menjadi milyarder di usia 24 tahun ini adalah CEO perusahaan startup BitInstant yang bergerak di bidang bursa BitCoin. Perusahaannya itu banyak mengundang pemodal kapitalis ventura untuk menanam investasi.

Tapi citra Shrem tercoreng saat dia dicokok oleh aparat berwenang di bandara JFK, NewYork Amerika Serikat, hari Minggu (26/1/2014) lalu, waktu setempat. Dia dituduh melakukan kerjasama pencucian uang bersama tersangka lain, Robert Faiella dari Cape Coral, Florida.

Bitcoin, Aman atau Berisiko?

Penulis: Oik Yusuf | Senin, 20 Januari 2014
http://bitcoinboard.net/
Bitcoin
KOMPAS.com - Diakui atau tidak, demam Bitcoin sedang melanda dunia. Cryptocurrency yang bersifat terdesentralisasi dan tidak diatur atau dijamin oleh otoritas pusat ini ramai digunakan untuk bertransaksi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Meski memiliki sejumlah kelebihan dibanding mata uang "konvensional", Bitcoin bukannya tidak memiliki risiko. Ada beberapa ancaman yang mengintai para pengguna uang virtual ini. Salah satunya berkaitan dengan persoalan penyimpanan Bitcoin.

Untuk bisa membelanjakan Bitcoin, pemilik membutuhkan baris kode khusus bernama "private key". Baris kode ini disimpan di dalam "wallet" atau dompet digital. Ketika akan dipakai, barulah pemilik mengakses kode tersebut dan menggunakannya untuk transaksi.

Bitcoin dan Misteri Satoshi Nakamoto

Penulis: Namira Daufina | Minggu, 19 Januari 2014
http://bitcoinboard.net/
Bitcoin
KOMPAS.com - 3 Januari 2009, Satoshi Nakamoto meluncurkan 31.000 baris kode pemrograman dan mengumumkan lewat internet mata uang buatannya yang disebut Bitcoin. 

Kehadiran awal Bitcoin juga ditandai oleh 50 Bitcoin pertama di dunia yang dihasilkan melalui sistem tersebut, yang kemudian hari dikenal dengan sebutan "Genesis Block".

Adalah Nakamoto sendiri yang menambang "Genesis Block" itu, pada 3 Januari 2009.

Bitcoin tidak berbentuk koin, uang kertas, perak, apalagi emas. Ia tidak terlihat secara riil. Ia hanya mata uang digital.

Monday, February 24, 2014

Dikepung Barang Antik di Kedai Kopi Tiam Ong Medan


Intisari-Online.com - Ingin menikmati sore sambil menghirup secangkir kopi? Kopi Tiam Ong jawabannya.
Penyuka barang antik pasti terkejut-kejut saat memasuki keda kopi ini. Ya, interior kedai ini dihiasi dengan beberapa barang antik. Seperti setrika ayam jago. Bahkan untuk meja kasir digunakan mesin jahit yang dalam posisi tidak digunakan. Mesin jahitnya dimasukkan ke kotaknya sehingga tertinggal rangka meja yang di atasnya ditaruh mesin hitung. Sedangkan perabotan yang digunakan adalah perabotan Cina peranakan.
Ruangannya tidak begitu luas. Terlebih tiga pilar besar membelah ruangan menjadi dua. Ada 12 meja dengan 4 kursi masing-masing mengelilingi meja yang beralaskan pualam itu. Di atas ada sangkar burung berisi lampu dengan kerudung merah menambah keantikan bangunan kuno ini.
Kedai kopi ini terbilang masih baru. Dibuka pada tanggal 9 September 2009. Ya, kombinasi angka 9 diharapkan memberikan berkah sebagaimana simbolisasi angka 9 sebagai angka kesempurnaan. Namun begitu, Ong Sun Ching alias Salimin Djohan Wong, MBA, sudah mewarisi usaha kopi dari kakeknya. Pembelian gedung itu sendiri sudah terjadi tahun 2008.
Dengan nama Kopi Tiam Ong, jelas jualan utamanya kopi. Racikan kopi di Kopi Tiam Ong diawali dari pasokan jenis kopi yang baik. Kemudian kopi tersebut disimpan selama lima tahun. Ketika ada yang mau beli, baru kopi itu digiling. “Racikan kopi yang baik dan enak itu melalui upaya yang tidak singkat. Racikan demi racikan dicampur; Robusta dan Arabika dengan porsi yang beragam, hingga ditemukan campuran yang pas sesuai ciri khas Kopi Tiam Ong,” ujar Salimin (medantalk.com).
Tanpa gula
Yang jadi unggulan di sini, menurut Dini – salah seorang staf Kopi Tiam Ong – adalah kopi hitam. Ong sendiri memperoleh pasokan kopi dari Sidikalang, Sidamanik, Takengon, Mandailing, dan Jawa. Yang dari Takengon adalah kopi luwak. Ini adalah kopi yang dimakan luwak dan dikeluarkan bersama kotorannya. Tak jauh dari meja barista atau peracik kopi kita bisa melihat bentuk asli kopi luwak sebelum diolah.
Kenikmatan minum kopi ditentukan oleh dua hal. Pertama, aroma kopi sebelum diminum. Kedua, cita rasa kopi yang lengket di lidah dan perlahan-lahan melewati tenggorokan lalu masuk perut. Oleh sebab itu, menurut Dini, cara minum kopi yang benar adalah dihirup dulu, lalu diseruput pelan-pelan. “Yang benar tanpa gula, karena rasa kopi tidak terganggu. Namun kalau belum terbiasa tambahkan gula seperlunya,” kata Dini. Agar tak menimbulkan sakit perut karena minum kopi ketika lapar, tingkat keasaman berlebih dari kopi robusta dihilangkan.
Dengan konsep terbuka, kita bisa melihat peracik kopi mempersiapkan kopi yang kita pesan. Mulai dari menggiling, menaruh di gelas logam nikel dan ditutup lalu dikocok-kocok, sampai disaring dan dimasukkan ke dalam gelas yang siap diantar ke meja kita.
Sebagai teman minum kopi ada beberapa penganan yang siap dipesan. Dari yang ringan sampai berat. Misalnya pisang goreng saus karamel. Pisang goreng yang di atasnya dilumuri saus karamel dan kacang. Atau pancake Nyonya Ong.
Agak sedikit berat bisa dicoba salad popiah. Ini menu masakan tradisional Cina. Campuran sayuran wortel, buncir, dan udang ditaruh dalam cungkup yang terbuat dari pangsit goreng. Lalu ditaburi bawang goreng. Bentuknya mirip kue bolu. Rasanya mak krenyes. Gurihnya udang menimpali gurihnya pangsit goreng.
Jika masih kurang berat, mi kangkung belacan silakan dilirik. Campuran mi kuning, kangkung, udang, dan telur dadar. Berhubung masakan Chinese, maka sajian ini diolah bersama cabai.
Selain menjual kopi dalam bentuk minuman, Kopi Tiam Ong juga menjual kopi dalam bentuk biji. Harganya Rp 120 ribu per 100 g. Biji ini kemudian digiling dan dimasukkan ke plastik kedap udara. Agar cita rasa kopi tetap terasa, begitu sudah dibuka maka harus habis dalam jangka sebulan.
Per hari rata-rata kedai ini menjual 40 cangkir kopi hitam. Sedangkan kopi luwaknya antara 8 dan 10 cangkir. O, ya di sini ada fasilitas internet nirkabel gratis. (Wisata Jajan Medan)
Kopi Tiam Ong
Jln. Dr Mansyur No.39
Medan
Jam buka: 11.00 – 24.00


View Larger Map

Bisnis Kopi (3 - selesai): Ini Dia Inovasi dalam Bisnis Kopi

Intisari-Online.com - Di masyarakat lapis bawah, diam-diam juga bermunculan inovasi cara minum kopi. Ada kopi jos, yakni kopi biasa, yang setelah diseduh, ke dalam gelas dimasukkan api arang yang membara.

Kemudian ada kopi klotok, yakni bubuk kopi yang ditaburkan di panci panas, baru kemudian dituangkan air ke dalamnya dan direbus sampai mendidih dan berbusa. Ini sebenarnya mirip dengan tradisi kopi tiam. Di jalur pantura Juana, Rembang, Lasem, Bonang dan Binangun, terkenal dengan kopi lèlètnya.

Kopi lèlèt adalah kopi biasa, tetapi ditumbuk dan diayak sampai sehalus mungkin. Ampas kopi lelet sangat halus, dan oleh penggemarnya, ampas ini kemudian dioleskan ke batang rokok keretek yang akan diisap. Di Kabupaten Rembang, kopi lelet juga dijadikan praktek prostitusi terselubung.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, di Jawa Timur, dengan perkebunan kopi arabikanya di Kalisat Jampit, dan Sempol (Pegunungan Ijen),  juga melakukan inovasi minum kopi. Kepada para tamu wisata agro kebun kopi mereka, disajikan atraksi menyangrai kopi, menumbuknya, dan langsung menyeduhnya untuk disajikan.

Mereka juga memromosikan kopi lanang, yakni kopi biasa, yang dalam satu butir buah hanya terdiri dari satu biji kopi. Umumnya dalam satu butir buah terdapat dua butir biji kopi. Kopi lanang dipromosikan sebagai peningkat gairah seksual. Yang juga dipromosikan sebagai peningkat gairah seks oleh PTPN XII adalah kopi kapakata (coffea kapakata).

Ini merupakan spesies kopi yang baru diketemukan tahun 1974 di Angola, Afrika. Nama kopi kapakata diterima dalam Kongres Botani Internasional, tahun 1999 di St Louis, AS; dan baru dicacat di The International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants(ICN), tahun 2004.

Kendala utama bisnis kopi di Indonesia, adalah faktor mitos tentang bahaya kopi. Selama ini kopi selalu diasosiasikan sebagai mengakibatkan gangguan jantung, dan meningkatkan tekanan darah. Cafeeine yang terkandung dalam biji kopi, memang berefek stimulant (bukan afrodisiak, peningkat gairah seks). Otomatis, akibat efek stimulant ini, jantung akan berdegup lebih kuat. Hingga mereka yang menderita gangguan jantung, sebaiknya memang menghindari minum kopi.

Namun, tidak benar bahwa kopi bisa mengakibatkan terkena gangguan jantung, atau menaikkan tekanan darah. Sebab kopi justru bersifat diuretik (melancarkan urine), sehingga ber potensi menurunkan tekanan darah. Belakangan kopi juga diketahui bisa menghindari resiko terserang kanker, dan membuat gula darah lebih stabil, pada penderita diabetes. (Teguh Jiwabrata / idebisnis.biz)

Bisnis Kopi (2) : Indonesia Penghasil Kopi terbesar, Tapi Minim Konsumen


Intisari-Online.com - Indonesia tercatat sebagai penghasil kopi utama dunia. Tahun 2009, posisi Indonesia pada ranking IV, dengan hasil 791.000 ton biji kopi kering. Di atas Indonesia adalah Kolombia (ranking III, 887.661 ton), Vietnam (ranking II, 1.057.540), dan Brasil (ranking I, 2.440.060 ton).

Pada tahun yang sama, Indonesia tercatat pada ranking 101 konsumen kopi dunia,  dengan tingkat konsumsi 0,5 kg, per kapita per tahun. Posisi ini di bawah Thailand (ranking 100, 0,5 kg), yang hanya tercatat sebagai penghasil kopi pada ranking 20, dengan hasil 56.315 ton.

Tingkat konsumsi kopi Indonesia kalah dibanding Filipina (ranking 90, 0,7 kg); Malaysia (ranking 82, 0,9 kg), bahkan dengan Laos (ranking 63, 1,4 kg). Masyarakat Jepang, yang merupakan peminum teh fanatik (ranking 24, 0,99 kg); sekarang juga sudah merupakan peminum kopi hebat, pada ranking 39, dengan tingkat konsumsi 3,3 kg per kapita per tahun.

Meskipun ironi ini memprihatinkan, di baliknya terpampang peluang untuk menciptakan bisnis warung kopi. Peluang ini sangat besar, sebab sekarang banyak kemudahan yang telah diciptakan teknologi. Kopi-kopi sase sekali seduh, tersedia dengan harga sangat murah, dengan berbagai merek, dan berbagai variasi.

Namun, peluang bisnis warung kopi sase ini hanya akan memperkuat kapitalisme industri kopi. Oleh karena itu pola warung kopi tiam, bisa menjadi alternatif pilihan. Ciri khas kopi tiam adalah, bubuk kopi direbus sampai mendidih, baru disaring untuk disajikan.

Cara ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari mesin kopi modern. Harga  kopi di Grand Hyaat Coffee Shop, lebih dari Rp100.000/cangkir. Sementara harga kopi di kakilima Yogyakarta hanya Rp2.000/gelas. Kopi di coffee shop hotel bintang lima, yang berharga 50 kali lipat kopi kaki lima ini, dimasukkan ke mesin berupa biji kering mentah.

Dalam mesin, kopi dipanaskan dengan jangka waktu, dan panas tertentu, hingga aroma keluar. Kemudian kopi digerus, diberi air panas, dalam keadaan bertekanan tinggi, hingga aroma kopi benar-benar terperas keluar. Harga mesin kopi seperti ini mencapai ratusan juta rupiah per unit. Hingga wajar apabila harga kopinya menjadi mahal. (Teguh Jiwabrata / idebisnis.biz)

Bisnis Kopi (1) : Peluang Bisnis Kopi Terbuka Lebar di Indonesia

Intisari-Online.com - Bagi Anda yang gemar berbisnis, peluang bisnis kopi terbuka lebar di Indonesia. Sebab negeri kita merupakan penghasil kopi utama dunia, tapi tingkat konsumsi kopi kita kalah dibanding Malaysia, Filipina, bahkan Laos.

Modal utama bisnis warung kopi hanyalah lokasi yang ramai, tempat orang lalu lalang atau berkumpul. Tempat untuk ngopi harus nyaman, meskipun hanya berupa tenda di kaki lima, dengan meja dan bangku kayu sederhana.

Di Yogya, misalnya di Jl. Pasar Kembang, di sebelah selatan Stasiun Tugu, warung kopi lesehan yang buka semalam suntuk, selalu ramai pembeli.

Modal utama warung  kelas grassroot seperti ini hanyalah angkring, atau meja sederhana, bangku kayu, tikar, gelas, gula, kopi, teh, bisa juga jahe, lalu kue-kue rakyat. Modalnya investasi dan modal kerja masih di bawah Rp100.000, dengan tingkat keuntungan bisa di atas 100%.

Warung-warung  kopi  seperti ini  umumnya sudah beroperasi  lebih dari 15 tahun, bahkan ada yang sudah lebih dari 20 tahun. Mereka juga tak tersaingi oleh bermunculannya warung "Kopi Tiam".

Belakangan memang marak bermunculan warung-warung kopi tiam, yang memanfaatkan pesona nostalgia masa lalu. Target Kopi Tiam dan Bakoel Koffie, adalah kelompok usia menengah ke atas, yang rata-rata sudah sangat mapan secara sosial ekonomi. (Teguh Jiwabrata / idebisnis.biz)

Indonesia Tak Lagi Masuk Anggota ‘Fragile Five’



Intisari-Online.com - Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan istilah fragile five mengacu kepada negara-negara yang memiliki defisit transaksi berjalan yang cukup besar terhadap produk domestik bruto (PDB).
Negara yang masuk ke dalam fragile five adalah India, Afrika Selatan, Brazil, Turki dan Indonesia.
Akan tetapi, mengecilnya defisit transaksi berjalan Indonesia terhadap PDB yang mencapai 1,98 persen di kuartal IV 2013 membuat Indonesia tidak lagi masuk anggota fragile five.
"Terhitung awal tahun 2014, Indonesia sudah keluar dari fragile five. Defisit transaksi berjalan itu karena surplus neraca pembayaran, diikuti penguatan nilai tukar," kata Juda pada acara "Pelatihan Wartawan Bank Indonesia" di Hotel Papandayan, Bandung, Sabtu (22/2/2014).
Juda mengatakan, selain Indonesia, negara yang juga akan menanggalkan predikat fragile five adalah India. Negara itu telah menangani masalah defisit transaksi berjalannya, sehingga ada potensi besar untuk keluar dari predikat fragile five.
Sepanjang pertengahan tahun 2013, defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai 3 persen terhadap PDB, Brazil 3,66 persen, India 4,6 persen, Turki 6,1 persen, dan Afrika Selatan 6,3 persem.
Pada akhir tahun 2013, defisit transaksi berjalan Indonesia menciut menjadi 1,98 persen terhadap PDB.
"Menurunnya defisit transaksi berjalan secara tidak langsung meningkatkan fundamental ekonomi Indonesia. Kemungkinan besar defisit transaksi berjalan makin mengecil tahun ini," ujar Juda. (Sakina Rakhma Diah Setiawan/kompas.com)

Membuat Bisnis Keluarga Yang Profesional


Intisari-Online.com - Bisnis keluarga memang populer, tetapi belum tentu semuanya sukses. Banyak dari bisnis keluarga yang hanya bertahan di generasi pertama saja. Ini semua karena mereka tidak bisa membedakan antara usaha dan hubungan keluarga. Lalu ketika bisnis merugi malah saling menyalahkan. Banyak tantangan dalam bisnis yang bisa menggagalkan. Lalu apa saja tips agar bisnis keluarga sukses?

Hormati satu sama lain
Walau ini keluarga, hormati satu sama lain secara profesional. Menjalankan bisnis dengan keluarga berbeda dengan keluarga yang bekerja untuk Anda.

Bawa keahlian Anda
Setiap anggota keluarga harus memiliki keahlian yang bisa membantu bisnis. Jangan sampai ada yang tidak berkontribusi.

Profesional
Bedakan hubungan keluarga dan bisnis. Jangan campur aduk keluarga dan bisnis sebab bisa merusak usaha. Tetapi jangan sampai bisnis merusak hubungan keluarga. Jangan dasarkan kesuksesan dan pencaharian keluarga dari bisnis ini saja. (BusinessNewsDaily)
- Mohamad Takdir
intisari-online.com

Bunga Kartu Kredit Tidak Boleh Berbunga Lagi


Intisari-Online.com - Banyaknya pengaduan masyarakat tentang sistem pembayaran kartu kredit membuat Pejabat Bank Indonesia angkat bicara. Keluhan tersebut terutama menyangkut perhitungan besaran suku bunga kartu kredit. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran (SP) Rosmaya Hadi, masyarakat mengeluhkan bunga kartu kredit yang kembali berbunga apabila iurannya belum dibayar.
"Bunga kartu kredit sebetulnya tidak boleh bunga berbunga. Bunga yang belum terbayar tidak boleh diikutkan di perhitungan bulan selanjutnya. Ini yang banyak terjadi," kata Rosmaya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (21/2), seperti ditulis Kontan.co.id.
Rosmaya juga mengungkap, masyarakat banyak mengeluhkan pula soal penagihan utang atau debt collector. Keluhan terutama soal sikap para penagih utang yang dianggap bersikap tidak baik. “Mengenai debt collector yang kasar misalnya, sudah ada aturannya oleh BI. Termasuk juga tidak boleh penagihan utang dilakukan di atas jam 8 malam," jelasnya.
Atas laporan masyarakat tersebut BI sudah melakukan sejumlah langkah. Apabila ada laporan, BI akan mengkonfirmasi kepada pihak bank yang bersangkutan. Setelah mendapat tanggapan, BI kemudian menganalisis. Bila diperlukan, BI bisa saja mempertemukan nasabah dengan bank yang bersangkutan. Menurut Rosmaya, BI sudah beberapa kali menjadi fasilitator terkait hal ini.

Pengaduan masyarakat soal sistem pemabayaran, ungkap Rosmaya, sekitar 86% terkait soal kartu kredit. Sementara pengaduan mengenai sistem pembayaran terkait kartu ATM dan transfer dana masing-masing sebanyak 4%.
- Tjahjo Widyasmoro
intisari-online.com

Kartu Kredit, Temuan Paling Menakutkan Setelah Mesiu


Intisari-Online.com - Sosiolog Daniel Bell menyebut sistem pembelian dengan cara utang yang terepresentasikan oleh kartu kredit sebagai satu dari dua penemuan manusia paling menakutkan setelah mesiu.
Kartu kredit bersanding dengan iklan, dalam kacamata Bell, telah mendekonstruksi paradigma berpikir masyarakat tentang prinsip pengendalian diri. Teriakan Bell tahun 1960-an itu sepertinya masih relevan diungkit di hari-hari ini.
Di ranah pribadi, kita bisa merasakan sendiri gempuran varian produk kartu kredit lewat iklan. Iming-iming “kemudahan” transaksi dengan kartu kredit, mulai dari belanja baju, tiket pesawat, dan sebagainya, silih berganti menggoda.
Jika Anda menilai hidup Anda bisa lebih mudah dengan kartu kredit, tak soal memutuskan memiliki kartu kredit. Kuncinya tetap pada pengendalian diri. Menggunakan dengan bijak sembari melihat celah pemanfaatan secara optimal bisa menghindarkan Anda dari jebakan pahit kartu kredit.
Produk kartu kredit menawarkan keunggulan diskon harga bekerjasama dengan vendor tertentu. Alih-alih memanfaatkan diskon itu untuk keperluan konsumsi semata, mengapa tidak mencoba mengubahnya menjadi instrumen produktif?
Misal, memakai kartu kredit untuk kulakan barang diskon lantas dijual kembali dengan margin di atas bunga utang. “Sistem pembelian seperti ini bisa saja dilakukan bila kita sudah tahu arus barang dagangan yang dibelijualkan, juga kepastian jumlah yang dapat dijual kembali,” kata Pandji Harsanto, perencana keuangan dari Fin-Ally Financial Planning and Consulting.
Anda bisa mengejar pembayaran tagihan sebelum jatuh tempo sehingga Anda terbebas dari bunga. Alhasil, kartu kredit yang identik sebagai utang konsumtif bisa Anda ubah menjadi modal usaha. Tentu saja, itu bisa ditempuh setelah Anda cermat dan matang menghitung untung ruginya! (Ruisa Khoiriyah/kontan.co.id)

Tuesday, February 18, 2014

Elpiji 3 Kilogram Melonjak Hingga Rp 28 Ribu

Elpiji 3 Kilogram Melonjak Hingga Rp 28 Ribu
TEMPO.CO, Cianjur - Harga elpiji ukuran 3 kilogram melonjak hingga Rp 28 ribu, di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Harga gas bersubsidi ini sebenarnya dibanderol Rp 17 ribu per tabung. Padahal, pasokan cukup berlimpah di sejumlah pedagang eceran.
Deden Alam Purnama, 42 tahun, warga Kampung Tetelar Desa Cihaur Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, menyatakan elpiji 3 kilogram di kampungnya tidak langka. Namun harga menembus Rp 28 ribu per tabung. "Kami tidak tahu kenapa harga bisa melonjak tajam," ujar Deden di Cianjur, Selasa 18 Februari 2013.
"Saya kan buka warung nasi sederhana, kalau gas mahal seperti ini mana bisa pendapatan naik. Mau naikin harga lauk-pauk, takut pelanggan kabur," dia mengeluh. (Baca pula: Lagi, Elpiji 3 Kilogram Langka di Surakarta).
Sejumlah ibu rumah tangga juga mengeluh karena mereka terpaksa menambah pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari. "Biasanya kami hanya membeli Rp 16 ribu per tabung, tapi saat ini harus membeli Rp 27 ribu per tabung. Alasan penjual macam-macam, antara lain sulit mencari barang. Tapi saya lihat stoknya banyak," tutur Siti Fatimah, 47 tahun, warga Cipanas.
Menurutnya, di Cipanas harga di tingkat pengecer tidak sama. Beberapa pengecer menjual elpiji 3 kilogram Rp 25 ribu, ada pula yang menjual Rp 22 ribu per tabung. Menurut dia, calon pembeli harus rajin bertanya ke beberapa pengecer untuk mendapat harga gas bersubsidi yang lebih murah. "Tapi yang saya tahu paling murah Rp 22 ribu per tabung. Ini kan gas bersubsidi, tapi kok mahal," keluhnya.
Sejumlah pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram juga mengeluhkan hal yang sama. Rian Abadi, 34 tahun, pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram di Jalan Aria Cikondang, Cianjur, mengaku sulit mendapat gas bersubsidi ini. Menurutnya, gas itu kosong di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji. Bahkan, ia harus menunggu selama dua hari untuk mendapat pasokan.
"Sekali ada pasokan, tidak sampai setengah jam 180 tabung elpiji tiga kilogram ini langsung habis. Saya harus mengurangi pasokan ke sejumlah pengecer, yang biasanya pesan 50 tabung saya kurangi menjadi 20 tabung. Hal itu untuk membagi agar semua pengecer kebagian," terangnnya.
DEDEN ABDUL AZIZ

Friday, February 7, 2014

Perbaikan Jalan Pantura Dimulai Awal Maret

Perbaikan Jalan Pantura Dimulai Awal Maret
JUM'AT, 07 FEBRUARI 2014 | 18:18 WIB
TEMPO.COJakarta - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan pihaknya masih menangani jalan nasional yang rusak secara darurat, yakni mengisi lubang dengan material-material. Perbaikan permanen, kata dia, tidak bisa dilakukan karena hujan belum berhenti. "Tendernya sudah mulai, kira-kira baru bisa dilaksanakan awal Maret," katanya saat ditemui di gedung Cipta Karya, Jumat, 7 Februari 2014.
Djoko mengatakan setelah kondisi jalan kering pada Maret, perbaikan kerusakan jalan nasional dapat dimulai. Perhitungan kerugian yang ditanggung Kementerian Pekerjaan Umum akibat hujan baru bisa diketahui setelah kondisi jalan mengering.
Djoko menuturkan sekitar 247 kilometer jalan di Pantura rusak dari panjang keseluruhan, yakni 1.300 kilometer. "Ini data awal saja," katanya. Kerusakan ini, kata dia, akan diperbaiki dengan cara dibeton secara bertahap. "Untuk jalan sesibuk Pantura, tidak mungkin dibeton sekarang."
Dia mengakui kerusakan jalan nasional yang paling berat ada di Pulau Jawa. Penyebabnya adalah jalan tersebut terendam air hujan dan diperparah dengan tetap melintasnya kendaraan berat. (Baca:Tak Ada yang Mulus di Jalur Pantura)
Djoko mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan TNI untuk memperbaiki jalan nasional yang rusak. "Tadi kami rapat dengan Presiden khusus membahas ini. Pak Presiden paham betul kalau perbaikan permanen belum bisa dimulai," katanya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat kabinet terbatas untuk membahas kegiatan tanggap darurat akibat dampak bencana alam, khususnya banjir. "Lebih khusus lagi, tanggap darurat untuk perbaikan jalan-jalan yang mengalami kerusakan yang parah," kata SBY.
Dia mengatakan perbaikan jalan yang mengalami kerusakan berat mesti diutamakan karena bisa mengganggu keamanan dan keselamatan para pengguna jalan. "Setelah curah hujan berkurang, banjirnya berakhir di daerah-daerah itu, barulah perbaikan jalan secara menyeluruh dilanjutkan," ujar SBY. (Baca: SBY Minta Perbaikan Jalan Rusak Dikebut)

Sumber : Tempo.co

SBY Minta Perbaikan Jalan Rusak Dikebut


SBY Minta Perbaikan Jalan Rusak Dikebut

JUM'AT, 07 FEBRUARI 2014 | 10:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat kabinet terbatas di kantor kepresidenan, kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2014. Agenda rapat  antara lain pengambilan langkah tanggap darurat akibat dampak bencana alam, khususnya banjir. "Lebih khusus lagi, tanggap darurat untuk perbaikan jalan-jalan yang mengalami kerusakan yang parah," kata Presiden saat membuka rapat, Jumat pagi.
Presiden mengatakan perbaikan jalan yang rusak berat mesti diutamakan karena mengancam keamanan dan keselamatan para pengguna jalan. "Setelah curah hujan berkurang, banjirnya berakhir di daerah-daerah itu, barulah perbaikan jalan secara menyeluruh dilanjutkan," ujarnya. (Baca: SBY Datang, Jalan Rusak Mulus dalam Sehari)
Di dalam rapat ini SBY juga ingin mendengarkan laporan dan presentasi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar ihwal pelaksanaan penerimaan calon pegawai negeri sipil. "Saya mendapatkan banyak sekali masukan dari masyarakat luas tentang penerimaan CPNS ini," kata SBY. "Ya, seperti biasanya, ada yang puas, ada yang tidak puas. Selalu begitu."
Namun, dia menambahkan, kewajiban pemerintah adalah menyeleksi para pelamar sebelum mengangkatnya sebagai pegawai negeri sipil sesuai dengan sistem, aturan, serta kebutuhan negara dan pemerintah. "Sepanjang itu yang dilakukan sesuai dengan aturan, kebijakannya juga tepat, tentulah semuanya kami pertanggungjawabkan," ujar SBY.
Rapat kabinet ini dimulai sekitar pukul 9.30 pagi dan dihadiri sejumlah pejabat negara. Wakil Presiden Boediono; Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto; Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa; dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono terlihat menghadiri rapat.
Ada juga Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisyahbana, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, dan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.

PRIHANDOKO
Sumber : Tempo.co